LINIKATA.COM, PATI – Bupati Pati Sudewo mempersilakan masyarakat melakukan demonstrasi tolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada 13 Agustus mendatang. Dia mengaku mendengarkan masukan dari masyarakat dan tidak antikritik.
“Kritikan, masukan saya dengar. Karena niatan saya ini betul-betul untuk membangun Kabupaten Pati. Jadi saya akan berusaha maksimal ndandani Kabupaten Pati,” bebernya saat ditemui di Hotel Safin, Rabu (6/8/2025).
Namun, dirinya meminta massa yang menggelar demo bisa tertib dan anarkis. Pihaknya tidak mau masyarakat merusak fasilitas umum.
Baca juga: Sudewo Angkat Bicara Soal Upaya Pembubaran Posko Penggalangan Donasi Demo Tolak PBB-P2
“Kalau soal mengumpulkan dana tidak masalah, silakan. Mau demo silakan. Yang penting tertib dan tak anarkis,” ujar Sudewo di Hotel Safin Pati, Rabu (6/8/2025).
Ia mengaku, kebijakan kenaikan PBB-P2 sampai 250 persen untuk kebutuhan pembangunan di Bumi Mina Tani. Mengingat, untuk perbaikan infrastruktur membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk
”Saya berusaha maksimal membangun infrastruktur jalan yang kondisinya semua rusak berat, tak dandani apek,” tandas dia.
”Kami ada beban pembayaran PPPK dan honorer tiap tahun kurang lebih Rp200 miliar dan peningkatan pajak itu hanya kita dapatkan Rp36 miliar. Dapatnya Rp36 miliar dan kita keluarkan Rp200 miliar,” beber Sudewo.
Ia menyebut, pendapatan dan pengeluaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tak seimbang. Belum lagi ditambah gaji pegawai yang mencapai ratusan miliar rupiah.
Baca juga: Usai Ricuh Disita Satpol PP, Donasi dari Warga Pati Justru Makin Membeludak
“Sama sekali tak imbang. Apalagi kondisinya, pas nglebokke honorer itu indikasinya pakai sogokan. Jadi yang terima oknum pemerintah, yang gaji uangnya rakyat,” tandas dia.
Sebelumnya, Masyarakat Pati Bersatu melakukam penggalangan donasi sejak 1 Agustus dan rencananya berakhir hingga 12 Agustus. Donasi ini tidak menerima uang, melainkan dalam bentuk air minum, mi instan, rokok dan bahan makanan lainnya.
Aksi galang donasi ini sempat ricuh lantaran Satpol PP Pati berusaha membubarkan posko. Mereka juga menyita donasi warga. Namun akhirnya Satpol PP Kabupaten Pati mengembalikan donasi setelah markas mereka diserbu massa. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin