LINIKATA.COM, KUDUS – Sebanyak 1.372 pesepak bola putri dari 92 tim Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jawa Tengah meramaikan MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Seri 1 2025 – 2026 di Supersoccer Arena. Kabupaten Kudus menjadi kota pertama dari rangkaian 10 kota penyelenggaraan MLSC periode ini.
Berbeda dari perhelatan tahun sebelumnya yang digelar di delapan kota, rencananya MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 bergulir di 10 kota yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, hingga Jakarta. Di setiap kotanya, turnamen ini bakal berlangsung sebanyak dua seri dengan mempertandingkan dua kelompok umur yaitu KU-10 dan KU-12.
Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, mengatakan, hingga kini MLSC masih fokus di Pulau Jawa dalam pembinaan sepak bola putri usia dini. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ke depan berpotensi melangkah keluar Jawa seperti perhelatan Piala Pertiwi yang bergulir secara nasional, belum lama ini.
Baca juga: Putra Saiful Arifin Jadi CEO Persipa, Ini Daftar Manajemen Baru untuk Liga 3
“Terkait ekspansi penyelenggaraan MLSC di luar Pulau Jawa, kami akan melihat terlebih dahulu seperti apa perkembangan di Pulau Jawa. Kami juga mencoba untuk belajar dari perhelatan Piala Pertiwi yang bergulir secara nasional,” kata Teddy Tjahjono, Minggu (3/8/2025).
Selain turnamen 7 Vs 7, kejuaraan sepak bola putri yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini juga tetap menyelenggarakan Festival SenengSoccer untuk KU-8 yang bertujuan menumbuhkan rasa gembira dan menyukai permainan sepak bola dengan menyasar usia yang lebih dini (6 – 8 tahun). Pada Kudus Seri 1 2025 – 2026, festival ini diikuti oleh 228 peserta dari 33 SD dan MI.
Selain itu pula masih terdapat Skill Challenge yang meliputi lima uji ketangkasan mulai dari 1 on 1, penalty shoot, dribbling, passing control, dan shoot on target. Sama seperti perhelatan tahun sebelumnya, muara setelah diselenggarakan dua seri di 10 kota akan bergulir MilkLife Soccer Challenge All Stars, yang mempertemukan talenta-talenta terbaik hasil kurasi sepanjang turnamen bergulir.
Kota Malang, Jawa Timur dan Bekasi, Jawa Barat menjadi dua kota tambahan MLSC periode ini. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaring lebih banyak lagi bibit-bibit pesepakbola putri potensial di kota yang memiliki sejarah panjang dalam sepak bola.
Selain penambahan dua kota baru, perbedaan lainnya pada MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 adalah dimensi lapangan KU 12 yang sebelumnya 24 x 40 meter menjadi 26 x 42 meter (KU 10 masih menggunakan ukuran lapangan sebelumnya), titik penalti menjadi 6 meter dari sebelumnya 5 meter, kick off dimulai dengan dua sentuhan, serta untuk pertandingan babak semifinal, final, dan atau 8 besar KU 10 menggunakan lapangan KU 12. Peraturan yang dipakai pada MLSC merupakan peraturan khusus pertandingan yang disesuaikan dengan Peraturan Umum PSSI untuk pengembangan usia dini.
Baca juga: Jelang FIFA U-17 World Cup, Timnas U-17 Uji Kekuatan di Piala Kemerdekaan 2025
Pelatih tim SD 3 Bulungcangkring, Toni Sunarto, mengapresiasi event yang bergulir rutin. Anak asuhnya dapat mempersiapkan latihan rutin demi mencetak prestasi juara. Selain itu, ajang kali ini juga berdampak positif bagi tumbuh kembang anak.
“Satu hal yang membuat kita bangga adalah dia percaya diri berada di orang banyak. biasanya anak kecil anak kampung itu kan otomatis takut ketika di panggung seperti ini tapi sekarang anak-anak SD 3 Bulungcangkring sudah tidak canggung lagi,” terangnya. (LK6)
Editor: Ahmad Muhlisin