LINIKATA.COM, DEMAK – Seorang anak bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Demak menjadi sasaran emosi ayah kandungnya, yang terjerat pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).
Mirisnya, aksi penganiayaan dan penyiksaan, terhadap anak laki-laki yang baru masuk taman kanak-kanak tersebut, direkam dan dikirim ke istrinya, sebagai ancaman.
Pria berinisial EW (32), warga Desa Gemulak, Kecamatan Sayung, saat menyiksa anak kandungnya, berinisial AU (5), dengan berbagai cara. anak laki laki polos tersebut, terlihat dipaksa berjalan di atas jalan cor panas, minum air selokan, ditampar, hingga minum air dari kloset.
Baca juga: Pencurian Sepeda Motor di Ponpes di Demak Terekam CCTV, Pelaku Diduga Paham Lokasi
Ibu kandung korban, lS (26) tahun mengaku, ketidakharmonisan rumah tangganya dimulai dari terbongkarnya kebiasaan suaminya bermain judi online. Rangkaian masalah pun muncul, mulai dari suaminya membawa kabur uang perusahaan, hingga terlibat pinjaman online.
“Selain itu, keputusan saya untuk bekerja di sebuah pabrik kawasan Jatengland, justru membuat suami cemburu dan menuduhku berselingkuh,” ungkapnya, Kamis (24/7/2025).
Awal kasus penganiayaan itu, saat anak laki laki kesayangannya dibawa kabur oleh suaminya. Setelah itu, ia mulai menerima video penyiksaan yang direkam oleh suaminya tersebut. tak hanya itu, hampir setiap hari, melalui WhatsApp, suaminya mengancam akan membunuh anaknya.
Khawatir dengan keselamatan anaknya, LS pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi, hingga petugas berhasil mengamankan suami dan anaknya di sebuah masjid di wilayah Kabupaten Jepara.
Baca juga: Suami di Demak Gerebek Istrinya yang Selingkuh dengan Kades di Kamar Kost
“Asal mula dia kalah slot, Mas. Dia pusing terus pergi dari rumah dan membawa anak saya sampai tujuh hari tidak dikembalikan, selama dibawa dia juga mengirimkan video penganiayaan anak saya dan mengancam saya,“ bener dia.
Hingga saat ini, pelaku masih dilakukan pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Polres Demak. Sementara, saat ini, korban masih terlihat trauma. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin