LINIKATA.COM, PATI – Pedagang Plaza atau Pasar Pragola di Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo hanya bisa pasrah, tempatnya mencari rezeki sepi bertahun-tahun. Mereka hanya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mau mencarikan solusi agar bangunan yang sempat menjadi pusat produk unggulan itu kembali ramai.
Dari pantauan lapangan, bangunan itu memang sepi. Tak banyak kendaraan yang parkir, menandakan tiadanya aktivitas di tempat tersebut.
Dari empat ruang yang dulunya untuk tempat display pameran, kini hanya ruang Kanigoro saja yang masih digunakan. Meski begitu, tak banyak kerajinan maupun makanan khas Pati yang dijual di sana.
Baca juga: Plt Disdikbud Pati Pastikan Regrouping SDN Tayu Kulon 01 Tetap Lanjut Meski Ditolak
Sementara ruang Rambut Pinutung dan Majasemi justru lebih memprihatinkan. Ruangannya tampak kosong tanpa ada produk satu pun yang dipamerkan. Di dalamnya hanya terlihat sejumlah rak yang ditumpuk di bagian sudut ruangan.
Sementara di ruang Pesantenan yang berada di tengah, bila dulunya ada belasan tenant pedagang makanan dan minuman, saat ini sudah tak ada lagi. Suasananya tampak kosong dan hanya ada panggung di sisi barat ruangan.
Pusat kuliner yang ada di sisi Barat dan Timur juga tak seramai dulu. Bagian sisi Timur, pada Kamis (17/7/2025), hanya ada tiga yang buka. Sementara di sisi Barat tersisa satu pedagang saja yang buka meski ada enam warung.
Kondisi memprihatinkan juga terlihat pada fasilitas permainan anak-anak, yang hampir semuanya rusak dan membahayakan. Sementara kios-kios pedagang yang ada di halaman juga hanya ada satu yang buka.
Salah satu pedagang, Leginah, mengaku hanya bisa pasrah atas kondisi sepinya Pasar Pragola. Menurutnya, para pedagang sudah tak punya pilihan lain dan tetap berupaya bertahan sekalipun sepi.
“Sehari yang datang untuk makan hanya satu dua orang. Kadang malah tidak ada. Yang lewat banyak tapi yang mampir jarang. Paling beli minum, itu juga tak sampai 10 orang,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).
Baca juga: Beredar Imbauan Urus Administrasi Wajib Bayar PBB, Warga: Pelayanan Jangan Dikaitkan Bayar Pajak
Kondisi sepi itu juga dirasakan meski akhir pekan. Dia menyebut keberadaan bioskop yang ada di lantai dua Pasar Pragola juga tak berdampak besar.
“Jarang yang beli makan atau minum. Biasanya langsung naik karena lokasinya juga terpisah. Belum lagi di sana juga jual minum dan makanan,” ucap Legi.
Kondisi sepi itu sudah dirasakan Legi sejak pandemi Covid-19. Namun, meski sudah lima tahun berlalu, hingga saat ini kondisinya juga masih sepi.
“Saat pandemi sebenarnya masih bertahan berjualan. Namun karena sempat ditutup, akhirnya pindah ke depan SPBU Margorejo, tapi sering kena razia. Akhirnya setelah Pasar Pragola dibuka kembali, balik jualan di sini lagi,” ujar dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin