LINIKATA.COM, JAKARTA – Benarkah PT Gudang Garam akan pailit atau bangkrut? Informasi tentang potensi tersebut kini ramai menjadi perbincangan masyarakat ataupun netizen.
Jika hal itu benar, maka ada beberapa spekulasi yang menjadi penyebab utama menurunnya perusahaan rokok raksasa sekelas Gudang Garam.
Salah satu penyebabnya adalah penjualan rokok yang mengalami penurunan secara drastis. Adanya peralihan dari rokok konvensional ke gaya hidup sehat dan vape. Ditambah lagi, 50 persen lebih harga rokok habis untuk cukai dan pajak.
Baca juga: Tanam Jagung di Grobogan, Kapolri Targetkan 1 Juta Hektare Dukung Swasembada Pangan
Tidak hanya itu saja, persaingan makin ketat sesama produsen rokok, juga menjadi penyebab. Termasuk maraknya rokok ilegal.
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan promosi dan iklan yang dibatasi, hingga rencana pelarangan rokok eceran juga berpengaruh.
Ditambah lagi saham Gudang Garam yang anjlok 89 persen, dari Rp90.000 di tahun 2019, dan menjadi Rp9.100 pada Juni 2025.
Kondisi keuangan Gudang Garam semakin tertekan, karena laba bersih turun 81,6 persen di tahun 2024, yang hanya Rp980,8 miliar.
Sedangkan laba kuartal pertama tahun 2025, Rp104 miliar atau turun 82 persen. Sementara pendapatan 2024 turun 17 persen atau sekitar Rp98,6 triliun.
Apakah dengan kondisi tersebut, Gudang Garam mampu bertahan atau justru akan tumbang, kita lihat nanti. (LK7)
Editor: Ahmad Muhlisin