LINIKATA.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah tiba di Brasil untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan berlangsung pada 6-7 Juli 2025 di Museum of Modern Art (MMA), Rio de Janeiro. Kedatangan Presiden sebagai bagian dari upaya Indonesia memperkuat posisi di kancah global dan menjajaki potensi kerja sama dengan blok ekonomi BRICS.
Selain mengikuti KTT BRICS. Presiden Prabowo juga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Kepresidenan Brasil, Palacio do Planalto, pada 9 Juli 2025. Pertemuan ini akan membahas kerja sama di berbagai bidang, termasuk potensi perdagangan daging sapi dan energi terbarukan.
Kunjungan ini merupakan yang kedua bagi Prabowo ke Brazil setelah sebelumnya menghadiri KTT G20 pada November 2024.
Baca juga: Duh, Anggaran MBG 2025 Dipangkas Jadi Rp121 Triliun, Ini Alasannya
Kasus Juliana Marins: Ancaman Hukum Internasional dan Respon Pemerintah Indonesia
Di sisi lain, isu meninggalnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, masih menjadi perhatian serius dan berpotensi menjadi salah satu topik informal dalam pertemuan antara kedua negara. Mengingat, keluarga korban berencana membawa kasus ini ke jalur hukum internasional, menyusul dugaan adanya kelalaian dalam penanganan insiden di Gunung Rinjani, Lombok.
Media Brasil O Globo, menyebut, insiden itu diperkirakan akan dibahas Lula bersama Prabowo dalam pertemuan. Lula diperkirakan bakal mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas kerja samanya dalam pencarian tersebut.
“Jika topik tersebut diangkat dalam pertemuan tersebut, tentu saja untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas komitmennya terhadap kasus tersebut,” kata diplomat tersebut.
Baca juga: Kapolri Targetkan 24 SPPG di Jateng Beroperasi dalam 3 Bulan, Siap Layani 90.717 Anak
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Yusril Ihza Mahendra, berharap kasus ini tidak mengganggu hubungan baik antara Indonesia dan Brazil.
“Tentu kami berharap sepenuhnya agar konsentrasi Bapak Presiden di forum BRICS ini tidak terpecah oleh isu-isu domestik, termasuk kasus yang menimpa Juliana Marins. Agenda KTT ini sangat strategis bagi kepentingan nasional kita,” ujar Menko Yusril. (Lk1)
Editor: Ahmad Muhlisin