LINIKATA.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia secara resmi merevisi alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025, menjadi Rp121 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dari proyeksi awal yang mencapai Rp171 triliun. Penyesuaian signifikan ini dilakukan dengan prioritas utama pada efisiensi penyaluran dana dan percepatan upaya penurunan angka stunting di Indonesia.
Pemangkasan anggaran ini juga diklaim sebagai langkah adaptif pemerintah dalam merespons tantangan fiskal yang ada, sekaligus untuk memastikan dampak optimal dari setiap rupiah yang dibelanjakan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan, penyesuaian anggaran merupakan bagian dari tata kelola keuangan negara yang dinamis. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa komitmen pemerintah untuk memberikan gizi terbaik bagi anak-anak Indonesia tidak akan berkurang.
Baca juga: Kapolri Targetkan 24 SPPG di Jateng Beroperasi dalam 3 Bulan, Siap Layani 90.717 Anak
“Fokus kami adalah bagaimana dana yang ada bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat dengan kualitas gizi yang terjamin, serta berkontribusi langsung pada penurunan stunting,” tegas Sri Mulyani pada Kamis (26/6/2025).
Kepala Badan Gizi Nasional Optimis Target Penerima Tercapai
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, tetap optimis bahwa target 82,9 juta penerima manfaat program MBG dapat tercapai meskipun dengan alokasi anggaran Rp121 triliun ini. Ia juga menyoroti perlunya percepatan dalam penyerapan anggaran.
“Kalau sekarang, kan, (penyerapan) baru Rp5 triliun, ini sudah bulan Juni. Ini mau digas, akan dipercepat penyalurannya,” beber Dadan.
Baca juga: Pemkab Rembang Sigap Tambah Rombel di Sejumlah SMP Negeri
Dadan menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan target yang telah ditetapkan. Ia memperkirakan penyerapan anggaran akan meningkat secara signifikan mulai Agustus, dengan estimasi mencapai Rp20 triliun per bulan, terutama pada November dan Desember.
Sebagai informasi, program Makan Bergizi Gratis sendiri telah diluncurkan pada 6 Januari 2025. Namun, hingga 12 Juni 2025, realisasi anggaran yang cair baru mencapai Rp4,4 triliun. Angka ini masih jauh dari target awal Rp171 triliun yang diharapkan dapat menjangkau 82,9 juta penerima. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin