LINIKATA.COM, BLORA – Kabupaten Blora akan mendapatkan alokasi air tertinggi dari Bendungan Randugunting. Aliran itu direncanakan dapat menyuplai tiga kecamatan yang berdekatan dengan Bendungan tersebut.
Kepala Badan Pembangunan, Perencanaan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Blora, Mahbub Junaidi, menjelaskan, saat ini Bendungan Randugunting menyuplai 2 kabupaten sekitar, yaitu Kabupaten Pati dan Rembang. Pengelolaan distribusi air di bawah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Provinsi Jawa Tengah.
“Bendungan Randugunting untuk beberapaĀ kabupaten, maka yang mengelola provinsi. PDAM Blora nantinya akan membeli dari PDAM provinsi,” jelas Mahbub,Ā Sabtu (21/6/2025).
Baca juga: Polres Grobogan Jelajahi Pegunungan Kendeng di Jatipohon untuk Salurkan Baksos
Selanjutnya, Mahbub mengungkapkan, pembangunan jaringan air bersih nantinya akan dibangun oleh PDAM Jateng. Sementara untuk pembangunan masih belum dijadwalkan.
“Untuk pelaksanaan pembangunan kalau gak salah tahun 2027,” tambahnya.
Nantinya, sambung Mahbub, Kabupaten Blora mengajukan 100 liter per detik. Sementara Kabupaten Pati dan Rembang 50 liter per detik.
“Untuk air bersihnya yang sampai Ngawen (Kecamatan Japah, Ngawen dan Tunjungan),” sambungnya.
Di tempat lain, Humas PDAM Tirta Amerta Blora, Nanang Fahru, mengungkapkan, 100 liter per detik dapat didistribusikan ke 8.000 Kepala Keluarga (KK) yang dilintasi.
“Sekitar 8.000 KK yang mendapatkan manfaat, dari aliran 100 liter per detik,” ujar Nanang.
Selanjutnya, lokasi Bendungan Randugunting yang berada lebih tinggi akan memudahkan penyaluran air ke beberapa kecamatan. Bahkan ia menilai, aliran air dari Bendungan Randugunting dapat mengalir ke enam kecamatan.
Baca juga: Kades Cangkring Jadi Tersangka Kasus Korupsi APBDes, Negara Rugi Hampir Rp400 Juta
“Kalau dari gravitasi, karena ketinggian Randugunting dengan beberapa wilayah yang lain relatif lebih tinggi. Itu sudah cukup untuk air sampai Kecamatan Ngawen, Kunduran, Japah, Banjarejo, Tunjungan hingga Blora kota,” terang Nanang.
“Jika memang butuh tekanan lebih besar berarti membutuhkan pompa pendorong saja,” imbuh Nanang.
Sebagai informasi tambahan, dikutip dari Lingkarjateng.id, pembangunan Bendungan Randugunting menelan anggaran Rp880 Miliar. Pembangunan dimulai 2018 dan diresmikan pada awal 2022.
Selanjutnya, pada laman resmi Presiden Republik Indonesia menyebutkan, bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung air sebesar 14,4 juta meter kubik, dan bisa mengairi kurang lebih 650 hektare sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati, dan Rembang.
Bendungan Randugunting yang memiliki luas genangan 187,19 hektare tersebut juga memiliki sejumlah fungsi lain seperti penyediaan air baku sebanyak 200 liter per detik dan reduksi banjir sebanyak 81,42 meter kubik per detik. (LK5)
Editor: Ahmad Muhlisin