LINIKATA.COM, GROBOGAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan sejak SelasA (17/6/2025) malam menyebabkan banjir melanda Desa Ketanggirejo, Kecamatan Tegowanu. Air mulai menggenangi permukiman sejak dini hari dengan ketinggian bervariasi antara 50 centimeter hingga 1,5 meter.
Kondisi terparah berada di Dusun Kedungwunggu, Desa Ketanggirejo, dengan warga terdampak mencapai 110 kepala keluarga (KK). Sebagian dari mereka mengungsi ke Balai Desa Ketanggirejo dan sebagian warga mengungsi ke tempat saudara yang aman dari genangan banjir.
Kepala Desa Ketanggirejo, Sundowo, mengatakan, banjir terjadi akibat luapan sungai induk irigasi Sungai Renggong yang tak mampu menampung debit air setelah hujan intensitas tinggi mengguyur daerah hulu. Selain menggenangi permukiman, area persawahan yang baru ditanami padi sekitar satu bulan juga ikut terendam banjir.
Baca juga: Ratusan Rumah di Tunggulsari Tayu Terendam Banjir, Kades: Ini Banjir Terparah
“Air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 2.00 dini hari. Kami sudah mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar Kepala Desa.
Menurutnya, tim gabungan masih melakukan pemantauan dan distribusi logistik darurat seperti makanan siap saji, selimut, dan air bersih.
Kepala BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, mengatakan, saat ini petugas gabungan dari BPBD, Polri, dan TNI bersama pemerintah desa sudah melakukan penanganan terhadap korban banjir, dengan mengungsikan mereka di tempat pengungsian. BPBD jiga sudah melakukan pengiriman logistik bantuan untuk warga.
Ada sekitar 100 rumah dengan 110 kepala keluarga yang terdampak dan sudah dievakuasi ditempat pengungsian yang aman. Dan kita sudah menyiapkan bantuan logistik untuk warga korban banjir,” ujar Wahyu.
Pihak BPBD Grobogan mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan susulan.
Baca juga: Warga Terdampak Banjir Rob di Tunggulsari Mulai Keluhkan Gatal-Gatal
Meski kondisi banjir berangsur surut namun, kami mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi.
“Kami juga menyiapkan perahu karet jika sewaktu-waktu diperlukan untuk evakuasi tambahan,” ujar Wahyu.
Hingga berita ini diturunkan, banjir masih menggenangi beberapa titik dan warga berharap air segera surut agar aktivitas kembali normal. (LK6)
Editor: Ahmad Muhlisin