LINIKATA.COM, DEMAK – Warga kabupaten Demak, Jawa tengah dihebohkan dengan viralnya video seorang guru salah satu sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Karangawen, naik ke atas meja dan menendang seorang siswa di dalam kelas. Menurut siswa, penganiayaan tersebut karena oknum guru mendengar siulan saat ujian berlangsung dan menduga ulah muridnya.
Video viral seorang oknum guru berinisial WD, di dalam kelas SMP Negeri 01 Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa tengah. Dalam video berdurasi 26 detik tersebut, terlihat oknum guru naik di atas meja dan menendang seorang murid berinisial GA.
Salah seorang siswa berinisial IB, yang duduk sebangku dengan korban GA, mengaku juga sempat ditendang oleh pelaku. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi usai sang guru mendengar suara siulan, pada saat ujian berlangsung.
Baca juga: Kecewa Banjir Rob Belum Ditangani Serius, 100 Ribu Warga NU Demak Akan Turun ke Jalan
Meski sejumlah siswa sudah menyampaikan bahwa suara siulan tersebut adalah suara juru parkir yang berada di belakang kelas, tapi gurunya tidak percaya karena tidak mendapati orang parkir, usai melihat dari ventilasi kelas.
āKan ada yang parkir Pak, ada suara siulan tapi Pak Guru tidak percaya terus naik meja melihat kanan kiri tidak ada orang teman saya bilang ada pak di belakang tapi tetap tidak percaya terus ditendang kepalanya pak, saya juga ditendang 2 kali,ā beber salah satu siswa.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Karangawen, Pri Antono, membenarkan kejadian penganiayaan tersebut. Dirinya mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Demak dan Polres Demak.
āAda laporan soal penganiayaan kepada salah satu guru kami, tapi saya tidak langsung percaya, Mas. Terus saya tonton berulang videonya dan klarifikasi dengan yang bersangkutan dan ternyata benar dan sudah kami koordinasikan dengan dinas dan polres Demak,ā katanya.
Hingga Rabu Sore, Tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polres Demak dan Unit Reskrim Polsek Karangawen masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi. Pihak Polres pun berupaya membuka kemungkinan dilakukannya mediasi antara pelaku dengan keluarga korban. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin