LINIKATA.COM, PATI – Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencapai angka yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Rumah Matahari, hampir seribu warga di Bumi Mina Tani ini mengidap penyakit tersebut. Mereka tersebar di seluruh kecamatan.
Koordinator Rumah Matahari Pati, Ari Subekti, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan intensif bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sejak 2011. Hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 926 kasus HIV/AIDS di Pati yang telah didampingi oleh Rumah Matahari.
“Dari data yang kami dampingi sampai bulan Juni 2025 ini, sebanyak 926 kasus,” kata Ari, Jumat (27/6/2025).
Baca juga: Kasus Pencabulan Guru Madin di Demak Terbongkar: Belasan Siswa Jadi Korban
Namun, dari total 926 kasus tersebut, hanya sekitar 550 kasus yang masih aktif dalam pendampingan Rumah Matahari. Ari menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan ini, salah satunya karena penderita sudah tidak lagi berdomisili di Kabupaten Pati.
“Dari 926 kasus itu, yang minum obat secara rutin sebanyak 550 orang. Sisanya ada yang pindah luar kota, putus obat, dan ada juga yang meninggal,” ucap Ari.
Penyebaran HIV/AIDS di Pati: Kecamatan Juwana dan Pati Terbanyak
Berdasarkan analisis data dari Rumah Matahari, ratusan kasus HIV/AIDS ini tersebar merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Pati. Namun, ada dua kecamatan yang ditandai sebagai “zona merah” atau memiliki jumlah kasus tertinggi, yaitu Kecamatan Juwana dan Kecamatan Pati Kota.
Rumah Matahari juga telah melakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor penyebab penyebaran HIV/AIDS yang dibagi berdasarkan wilayah, Pati Selatan: Banyaknya masyarakat yang merantau; Pati Utara: Didominasi oleh banyak pekerja seks; Pati Tengah: Berdasarkan gaya hidup.
Baca juga: 44.370 Warga Grobogan Dinonaktifkan dari BPJS Gratis, Ini Penyebabnya
Ari Subekti menjelaskan, data kasus HIV/AIDS ini merupakan hasil dari layanan kesehatan. Ketika rumah sakit, puskesmas, atau layanan kesehatan lain menemukan kasus, rujukan penderita disampaikan ke Rumah Matahari untuk pendampingan.
“Jadi ketika rumah sakit, puskesmas atau layanan yang lain menemukan kasus itu rujukannya disampaikan ke rumah matahari,” terangnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin