LINIKATA.COM JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara meluncurkan alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar di Pusat Daur Ulang (PDU) Karimunjawa, Jumat (17/10/2025). Teknologi bernama Fast Pyrolysis atau Faspol itu mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar setara solar, yang disebut petasol.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Pertamina Gas Negara (PGN) melalui program CSR PGN Share, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Bank Sampah Banjarnegara.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia, Sridana Paminto, menyampaikan apresiasi atas kerja sama lintas lembaga yang menghadirkan inovasi ramah lingkungan tersebut.
Baca juga: Harga Tiket Susi Air Rute Semarang-Karimunjawa dan Yogyakarta-Karimunjawa
“Kehadiran teknologi mesin Fast Pyrolysis ini yang dapat mengubah sampah menjadi petasol merupakan langkah besar dalam penanganan masalah sampah, khususnya di wilayah Karimunjawa,” ujarnya.
Sridana menjelaskan, Karimunjawa dengan jumlah penduduk 10.048 jiwa dan kunjungan wisatawan mencapai 82.586 orang pada tahun 2024 menghasilkan timbunan sampah 1,5—2 ton per hari. Dari jumlah itu, sekitar 46,69 persen merupakan sampah anorganik seperti plastik.
“Keberadaan mesin ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurangi volume sampah, menekan dampak lingkungan, sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomis yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” terangnya.
Mesin Faspol berkapasitas 50 kilogram per siklus ini merupakan hasil riset dan modifikasi tim BRIN bersama Bank Sampah Banjarnegara. Teknologi tersebut mengonversi plastik bernilai rendah menjadi bahan bakar petasol.
Peluncuran juga disertai uji performa mesin melalui tiga alat sekaligus, yakni mesin Dongfeng milik PDU Karimunjawa, excavator di TPA, dan perahu nelayan setempat. Uji coba dipimpin oleh Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Cuk Supriyadi Alinandar. Hasilnya, menunjukkan petasol mampu menggantikan fungsi solar secara optimal.
Baca juga: Mengagumi Keindahan “Surga Bawah Laut” Karimunjawa dengan Tarif Terjangkau
Selain menekan timbunan plastik, teknologi Faspol juga diharapkan menjadi solusi saat musim baratan, ketika pasokan BBM ke pulau sering terganggu akibat cuaca buruk. Dengan petasol, nelayan memiliki alternatif bahan bakar yang lebih mudah diakses.
Sridana menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM di PDU Karimunjawa agar pengoperasian mesin berlangsung berkelanjutan.
“Kami berharap inisiatif ini menjadi titik awal kemandirian energi dan pengelolaan sampah yang lebih bijak di Karimunjawa. Semoga kerjasama ini terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











