LINIKATA.COM, PATI — Harga gabah ketan di Kabupaten Pati melonjak hingga mencapai Rp8.500 per kilogram. Kondisi ini membuat petani semringah dan sampai membuat yang lain ingin menanamnya.
Salah satu petani Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Kamelan, menjelaskan, harga gabah beras ketan di tingkat petani saat ini mencapai Rp8.500 per kilogram, naik sekitar Rp500 hingga Rp1.000 hanya dalam sepekan terakhir.
“Sementara itu, harga gabah beras biasa berada di kisaran Rp7.500 per kilogram, lebih rendah dari ketan,” beber dia, Sabtu (18/10/2025).
Baca juga: Harga Ikan Bandeng di Pati Meroket, Sentuh Rp26 Ribu Sekilo
Menurut dia, kenaikan harga ini disebut-sebut terjadi karena meningkatnya permintaan dari masyarakat, terutama untuk kebutuhan hajatan dan upacara adat yang banyak digelar menjelang akhir tahun.
“Sekarang harga gabah ketan lebih tinggi dari beras biasa. Permintaan sedang tinggi karena banyak orang punya hajatan,” ujarnya.
Kamelan menuturkan, kondisi ini membuat sebagian petani mulai melirik untuk menanam padi ketan, mengingat selisih harga yang cukup menggiurkan.
“Kalau harga ketan terus tinggi seperti ini, banyak petani bisa beralih menanam ketan,” tambahnya.
Kamelan mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, harga gabah beras ketan di Pati memang fluktuatif. Namun, pada periode tertentu, terutama saat permintaan meningkat, harganya bisa menembus hingga Rp10.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Kakao Kering di Pati Anjlok, Cuma Rp40 Ribu Sekilo
Sementara itu, harga acuan pemerintah untuk gabah beras biasa saat ini berada di angka Rp6.500 per kilogram, jauh di bawah harga pasar yang berlaku.
“Lonjakan harga ketan ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi petani, meski di sisi lain perlu diwaspadai potensi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di musim tanam berikutnya,” katanya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











