LINIKATA.COM, REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang sampai saat ini belum menerima hasil uji laboratorium terkait dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa 187 siswa SMP Negeri 1 Kragan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Rembang telah mengambil sampel makanan dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu untuk diperiksa di laboratorium. Namun, sudah sepekan lebih hasilnya tak kunjung keluar.
Ketua Satgas MBG Kabupaten Rembang, Muhammad Hanies Cholil Barro’ mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan resmi soal hasil uji laboratorium.
Baca juga: Kasus Keracunan di Rembang: 12 Dapur MBG Belum Bersertifikat Laik Higiene dan Sanitasi
“Belum, belum keluar hasilnya. Nanti kalau sudah keluar tentu kita akan berikan ke Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dalam hal ini perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di Kabupaten,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (2/10/2025).
Meski begitu, Hanies menyampaikan bahwa pihaknya akan menerima hasil uji laboratorium terkait kasus keracunan makanan program MBG untuk menentukan penyebab pasti kejadian tersebut.
“Terserah nanti hasilnya seperti apa dan kebijakannya seperti apa untuk SPPG yang bersangkutan, itu kewenangan BGN bukan Satgas,” ucapnya.
“Untuk SPPGnya masih ditutup, sementara yang merekomendasikan dan memerintahkan SPPG tutup, ya BGN,” sambungnya.
Baca juga: Jumlah Korban Keracunan MBG di Rembang Bertambah jadi 187 Siswa
Sebelumnya, sebanyak 187 siswa SMPN 1 Kragan diduga mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumi menu MBG pada Selasa (23/9/2025). Menu yang dipasok oleh SPPG Tanjungan Kragan itu berisi mi ayam, sayur, tahu rebus dan irisan buah melon.
Akibat keracunan tersebut, ratusan siswa harus mendapat perawatan medis di beberapa Puskesmas yang tersebar di dua kecamatan. Rata-rata siswa mengalami gejala yang sama, yakni mual, pusing kepala, dan diare. (LK8)
Editor: Ahmad Muhlisin














