LINIKATA.COM, PATI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mencatat 38 kasus flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) pada tahun ini. Mayoritas penderita adalah anak-anak.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pati, Salis Diah Rahmawati, menjelaskan, penyakit ini memang cenderung menyerang anak-anak, khususnya bawah lima tahun (balita).
“Tidak ada kenaikan kasus di tahun ini. Jadi tidak ada masalah berarti,” ujarnya saat dihubungi awak media, Rabu (17/9/2025).
Baca juga: Dalam 3 Hari ada 2 Kecelakaan di Jalan Sudirman Pati, Gara-Gara Gelap?
Menurutnya, flu Singapura biasanya memiliki gejala awal mirip batuk pilek biasa. Namun, ada ciri khas yang membedakannya, yakni munculnya bercak merah di tangan, kaki, dan mulut. Beberapa anak juga mengalami penurunan nafsu makan karena rasa sakit di mulut.
“Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Tapi karena menyerang anak-anak, orang tua tetap perlu waspada,” tambah Salis.
Ia juga menekankan bahwa banyak kasus tidak tercatat secara resmi karena sebagian warga memilih berobat ke bidan atau dokter praktik mandiri, bukan ke puskesmas.
Baca juga: Pemkab Pati Sudah Perbaiki 46 dari 67 Jalan Rusak, Target Selesai Akhir Tahun
Makanya, sebagai langkah antisipasi, Dinkes meminta orang tua untuk mengistirahatkan anak yang sakit di rumah agar tidak menulari teman sebaya. Untuk menjaga daya tahan tubuh anak, para orang tua diminta menyediakan asupan makanan bergizi, serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama rajin mencuci tangan.
“Kalau sudah terkena, jangan dipaksakan masuk sekolah dulu. Istirahat di rumah dan jaga daya tahan tubuh anak agar cepat pulih,” pesan Salis. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin