LINIKATA.COM, PATI – Kasus penyerangan yang diduga dilakukan oleh pemuda Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati pada warga Ketitangwetan masih dalam penanganan Kepolisian Sektor (Polsek) Batangan. Setelah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak kepolisian mengungkap dugaan pemicu penyerangan itu.
Kapolsek Batangan, Iptu M Setiawan, membeberkan, penyerangan itu bermula ketika korban Andika, Peres, dan saksi Gio melintas di jembatan gapura Ketitangwetan setelah menonton pertunjukan musik OM Laluna di Dukuh Tanggulangi, Desa Bumimulyo, Sabtu (6/9/2025) malam. Di lokasi tersebut, mereka diadang sekelompok pemuda dari Desa Raci. Setelah ditanya asal-usul, korban justru ditarik dari motor dan dipukuli.
“Insiden ini kemudian berlanjut dengan aksi pemukulan terhadap pelapor dan korban lain yang mencoba menolong,” jelas Kapolsek dalam rilisnya, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Puluhan Pemuda Desa Raci Pati Serang Ketitangwetan, Empat Warga Luka-Luka
Kapolsek menambahkan, pemicu keributan diduga berawal dari insiden saling lempar batu antara penonton yang didominasi pemuda Brumbung (Ketitangwetan) dan Raci saat pertunjukan musik berlangsung.
“Ada unsur balas dendam yang memicu terjadinya pengadangan dan pemukulan,” kata Iptu M Setiawan.
Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain empat kaos hitam dengan bercak darah, rekaman CCTV, serta bukti pemeriksaan dari Puskesmas Batangan.
“Kami juga sudah membawa para korban ke Puskesmas untuk perawatan dan mengamankan barang bukti guna mendukung proses penyelidikan,” tegas Kapolsek.
Pihak kepolisian telah mengambil sejumlah langkah, mulai dari menerima laporan, melakukan olah TKP, mengantar korban ke fasilitas medis, memeriksa saksi serta korban, hingga melaporkan kepada pimpinan.
“Kami terus mengembangkan penyelidikan, termasuk mendalami identitas para pelaku yang disebut berasal dari Desa Raci,” tambahnya.
Baca juga: Polisi Kantongi Nama Pelaku Penyerangan Warga di Ketitangwetan Pati
Kapolsek menegaskan bahwa kasus ini akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Pihaknya juga mengimbau para pemuda Desa Ketitangwetan untuk menahan diri agar tak sampai merencanakan aksi balasan.
“Kami imbau masyarakat, khususnya para pemuda di wilayah Batangan, untuk menahan diri agar tidak terprovokasi dan tidak melakukan aksi balasan yang dapat memperluas konflik. Polisi akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang terbukti terlibat,” tegas kapolsek.
Sebelumnya, tujuh warga Desa Ketitangwetan jadi korban penyerangan yang diduga dilakukan oleh warga Desa Raci, Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Mereka diserang di dua tempat yaitu depan Balai Desa Ketitangwetan dan sekitar musala desa setempat.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Batangan pada Minggu (7/9/2025). Pihak kepolisian juga sudah mengantongi nama-nama pelaku penyerangan. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin