LINIKATA.COM, BLORA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto meluncurkan Program Gerakan Menanam Anti Rugi atau GeMAR di Desa Pelem, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jumat (25/7/2025). Program ini merupakan hasil Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendes PDT dan PT Agro Nusantara Tani Milenial (ANTaM), perusahaan yang digerakkan oleh para petani milenial.
Fokus kerja sama tersebut adalah pembimbingan dan penjaminan program pertanian melalui BUMDes, BUMDESMA, dan BUMDes Bersama LKD, sebagai ikhtiar untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menteri Desa PDT, Yandri Susanto, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiasi GeMAR yang dinilainya sangat relevan dengan kebutuhan dasar masyarakat desa.
Baca juga: Sektor Perikanan Pati Mampu Panen Ribuan Ton Setahun, Mendes Yandri: Bisa Jadi Bahan MBG
“Saya mengapresiasi program ini. InshaAllah ini adalah impian para petani di seluruh Indonesia. Kita pastikan mereka tidak rugi secara lahir dan batin. Ini akan menjadi program unggulan Kemendes yang kita gaungkan ke seluruh nusantara,” tegas Menteri Yandri.
Menurutnya, dana desa kini diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan. Maka dari itu, Badan Usaha Milik Desa harus diberdayakan secara maksimal dan berkolaborasi dengan pelaku usaha seperti PT ANTaM.
“Kita ingin dari hulu ke hilir, petani dikawal. Mulai dari pembibitan, pemupukan, pembiayaan, hingga panen dan distribusi. Bahkan jika kualitas produk bagus, bisa kita arahkan ke ekspor,” ujarnya.
Direktur PT. Agro Nusantara Tani Milenial, Andi Restu Wibowo, menjelaskan, lahirnya GeMAR berangkat dari keprihatinan akan semakin sedikitnya jumlah petani muda di Indonesia.
“Mayoritas petani kini berusia di atas 40 tahun. Selama ini banyak yang tak mampu menghitung biaya tanam secara tepat. Saat gagal panen, mereka terpaksa berhutang. Lewat GeMAR, kita pastikan mereka tetap aman meski panen gagal,” ungkap Andi.
Ia menambahkan bahwa Blora dipilih menjadi lokasi pertama launching GeMAR secara nasional sebagai bentuk apresiasi karena pemerintah daerahnya terbuka dan responsif terhadap inovasi sektor pertanian.
Baca juga: Mendes Yandi Sebut Pati Akan Jadi Prioritas Program Unggulan Pemerintah
“Ini akan dilaunching secara nasional, tapi di Blora menjadi nomor satu. Jadi GeMAR ini lahir di Blora,” tegasnya.
Bupati Blora, Arief Rohman, menegaskan komitmen Pemkab Blora untuk mendukung penuh program GeMAR dan mendorong peran aktif BUMDes serta Kopdes agar para petani tidak lagi cemas saat menanam.
“Ini ikhtiar strategis kita bersama demi mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Kami ingin para petani mendapatkan jaminan, tidak lagi rugi, bahkan ketika gagal panen sekalipun,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang hadir mewakili Gubernur Jateng, menegaskan bahwa desa merupakan ujung tombak ketahanan pangan nasional. Dalam RPJMD Jawa Tengah, disebutkan bahwa daerah ini menjadi salah satu lumbung pangan nasional yang terus bertumbuh.
“Kami sangat mendukung hadirnya GeMAR ini, semoga bisa menjadi mendorong generasi muda untuk bisa terjun menjadi petani milenial,” ujar Sumarno. (LK5)
Editor: Ahmad Muhlisin