LINIKATA.COM, DEMAK – Kondisi banjir rob di Jalur Pantura, Demak, Jawa Tengah sudah 3 minggu tak kunjung surut. Selain membuat arus lalu lintas macet setiap hari, banjir juga menenggelamkan harta benda warga.
Saat ini, ketinggian banjir rob di KM 9, Desa Sriwulan, Sayung, Demak yang mencapai 50 centimeter membuat arus lalu lintas macet setiap hari dari dua arah. Tak jarang, banyak kendaraan yang nekat menerjang banjir hingga akhirnya mogok karena mati mesin.
Selain merendam Jalan Pantura, banjir rob juga menenggelamkan beberapa desa yang ada di Kecamatan Sayung. Banjir rob yang datang 25 tahun lalu, sampai saat ini tidak pernah surut, dan menenggelamkan rumah rumah warga. Lamanya terendam banjir rob, membuat banyak warga terpaksa membuat jembatan untuk akses jalan ke rumahnya, hingga mendirikan rumah apung.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga NU Demak Gelar Istighosah di Jalan Pantura yang Terendam Rob
Salah satu warga, Munawir mengatakan, untuk banjir rob yang terjadi di wilayah Sayung dan sekitarnya ini sudah terjadi hampir 25 tahun lamanya. Namun, banjir rob itu hanya menenggelamkan lahan pertanian, tambak dan permukiman warga. Agar warga bisa bertahan di rumahnya, banyak warga yang meninggikan rumahnya dengan cara ditimbun dengan tanah.
Menurutnya, dengan dampak banjir rob, setiap Kepala Keluarga (KK) mengalami kerugian materi hingga ratusan juta rupiah. Untuk saat ini, dirinya sudah tidak bisa menempati rumahnya selama delapan bulan lamanya, proses peninggian rumah sedang berlangsung, dan dirinya terpaksa tinggal di dapur rumahnya yang sudah dulu ditinggikan.
āRob Sayung sudah 25 tahun terjadi, tahun ini saja sudah terjadi 8 bulan. masalah kerugian itu setiap tahun Masyarakat selalu meninggikan rumahnya dan kerugian elektronik juga banyak mas, saya pribadi rugi seratus jutaan untuk rumah dan perabot,ā ungkap Munawir.
Dia berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi yang tepat agar banjir rob di Demak bisa teratasi dan tidak pindah tempat. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin