LINIKATA.COM, JEPARA – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong semua pihak berkolaborasi untuk meningkatkan produksi furnitur dan ukir Jepara. Menurut dia, para pengusaha harus punya inovasi dan keorisinilan hasil karya furniturnya.
Hal tersebut disampaikan Lestari dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa Bernegara MPR RI bertema Desain Furnitur dan Pengembangan Bisnis dalam Perspektif Berbangsa dan Bernegara di Jepara, Jawa Tengah.
Dirinya mengatakan, Jepara masih bisa kembali menjadi sentra furnitur dan ukir terbesar, tetapi harus tetap mempertahankan kekhasannya. Kalau tidak ada kekhasan, maka akan ditinggal.
Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar, Lestari Moerdijat Ajak Guru PAUD Tumbuhkan Nilai Kebangsaan Anak Sejak Dini
Maka dari itu, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat harus mampu membuat roadmap dan berkolaborasi ke depan, untuk mewujudkan kembali kejayaan industri furnitur dan ukir Jepara.
“Saat ini industri furnitur Indonesia sedang menghadapi tantangan berupa membanjirnya produk furnitur dari China di pasar dunia,” bebernya.
Meski permintaan furnitur meningkat, saat ini malah terjadi tren penurunan produksi pada industri furnitur dalam negeri.
Melihat kondisi itu, peluang untuk mengembalikan kejayaan Jepara sebagai sentra furnitur dan ukir terbesar hanya bisa diwujudkan bila terbangun kolaborasi yang kuat antar pihak yang terkait.
Baca juga: Temuan Fosil Gajah Purba Utuh di Patiayam, Lestari Bakal Buka untuk Wisata Edukasi
āSaat ini industri furnitur Indonesia menghadapi tantangan karena masuknya furnitur dari china. Jepara sebagai sentra ukir dan furnitur harus membangun kolaborasi antar pihak agar meningkatkan kejayaan furnitur di pasar dunia khususnya produk Jepara,” ungkapnya.
Salah satu pengusaha muda mebel Jepara, Eno Aldonatur, merasa sangat terbantu dengan adanya forum diskusi ini. Menurutnya, saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi menuju globalisasi industri.
Sebagai pengusaha muda, dia merasa harus bisa berinovasi dan membuat desain yang inovatif agar punya pasar dan nilai jual sendiri, sehingga tidak ada persaingan harga.
āHarus ada modernisasi, ada inovasi supaya tidak meniru designer-designer yang ada sehingga ukir dan furnitur Jepara punya keunikan tersendiri untuk dilirik pasar duniaā beber Eno Aldonatur, pengusaha furnitur Jepara.
Hadir pada acara tersebut Business Owner Atelier Cosmas Gozali, anggota Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia Eugenio Hendro Oktapriyanto, pengusaha muda bidang furniture Zulyo Kumara, dan para perajin ukir muda di Jepara sebagai peserta diskusi. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin