LINIKATA.COM, PATI – Puluhan Warga Sukolilo, Kabupaten Pati kembali menggelar demontrasi menolak adanya tambang di Pegunungan Kendeng di depan Polresta Pati, Senin (16/6/2025). Mereka mendesak agar tambang-tambang itu segera ditutup karena sangat berdampak pada lingkungan.
Puluhan warga yang mengatasnamakan sebagai aliansi Sukolilo Bangkit itu membawa berbagai sepanduk berisi, “Petani adalah Penolong Negeri.”, “Ngerusak Lingkungan Mung Gae Luru Duit.”, hingga Korban butuh keadilan, bukan janji kosong!,”
Setelah melakukan orasi sekitar satu jam di depan pagar Polresta Pati, perwakilan pendemo kemudian melakukan audiensi dengan Kapolresta Pati.
Baca juga: Tak Ditemui Kapolresta, Pendemo Tolak Tambang: Ini Sangat Mengecewakan
Namun, saat semua warga meminta izin untuk ikut audiensi, mereka hanya boleh masuk sampai ke halaman. Mereka pada akhirnya tak jadi masuk dan memilih berpanas²an di pinggir jalan karena tidak boleh membawa atribut demo ke dalam.
Salah satu orator, Jumadi, mengatakan, sudah bertahun-tahun Gunung Kendeng ditambang hingga merusak alam. Padahal, para petani tiap hari menanam hingga merawat dengan baik.
“Dulu Gunung Kendeng subur, ijo royo-royo. Sekarang kalau musim hujan banyak bencana, banjir. Sekarang sumber air juga berkurang,” keluhnya.
Menurutnya, jika pejabat punya hati, mereka pasti prihatin melihat kondisi Gunung Kendeng. Gunung Kendeng sudah rusak, tambang ilegal menghancurkan alam.
“Dari pulau ke pulau, laut, gunung (di Indonesia) yang habiskan siapa? Semua ulah pejabat,” teriaknya disambut gemuruh pendemo. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin