LINIKATA.COM, PATI – Puluhan massa demontrasi penolak tambang ilegal di Pegunungan Kendeng kecewa karena tak ditemui Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi, Senin (16/6/2025).
Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sukolilo Bangkit itu tetap menunggu Kapolresta di depan pintu gerbang sampai waktu yang belum ditentukan. Ini merupakan upaya meraka agar tambang ilegal yang dianggap merusak alam itu bisa dihentikan dan pelakunya diproses hukum.
Koordinator Sukolilo Bangkit, Slamet Riyanto, mengatakan, pihaknya telah melaporkan sebanyak 13 tambang ilegal di Pegunungan Kendeng Sukolilo pada April lalu. Aktivitas belasan tambang dilaporkan karena masuk unsur pidana.
Baca juga: Warga Sukolilo Demo Tolak Tambang Kendeng di Polresta Pati
Namun hingga kini, laporan tersebut tak kunjung ditangani oleh pihak Aparat Penegak Hukum (APH). Pihaknya pun meminta APH segera menangani laporan tersebut.
“Aksi ini menindaklanjuti laporan kami per 9 April. Jadi sampai bulan ini belum ada penindakan hukum yang dilakukan kepolisian,” ucap Slamet.
Makanya, Slamet sangat kecewa karena saat melakukan audiensi, pihaknya tak ditemui oleh Kapolresta Pati.
“Ini sangat mengecewakan. Bahkan kami tidak ditemui Kapolres,” tegas dia.
Menurutnya, APH seharusnya segera menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya, aktivitas pertambangan itu berdampak terhadap masyarakat sekitar.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga NU Demak Gelar Istighosah di Jalan Pantura yang Terendam Rob
Seperti longsor yang terjadi di Desa Kedungwinong Sukolilo akibat dampak aktivitas penambangan di desa tersebut. Akibat peristiwa itu terjadi pada 29 Maret 2025 itu, lahan pertanian seluas 3 hektare di sekitarnya lokasi pertambangan terdampak.
“Harusnya sudah ada tindak lanjut dari mereka. Ada penegasan hukum dari pihak kepolisian. Ada tambang ilegal, ada korbannya, longsor, tapi tambang yang kita laporkan sampai saat ini tidak ada tindakan tegas dari APH,” bebernya.
Menurutnya, tambang yang resmi maupun yang tidak resmi jelas-jelas merusak. Ini harus jadi perhatian semua masyarakat, karena dampaknya sangat luar biasa.
“Dampaknya luar biasa, tidak hanya pada kami, tapi sampai anak cucu kami nanti,” pungkasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin