LINIKATA.COM, PATI – Hama tikus jadi mimpi buruk petani di Kabupaten Pati, utamanya di Desa Sugiharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Para petani mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menangkal serangan tapi sampai saat ini hasilnya masih nihil.
Salah satu petani, Jasmin (54) mengaku sangat kesulitan membasmi tikus. Pihaknya sudah mencoba menyetrum, memasang pagar plastik, obat tikus, bahkan sampai memasang perangkap.
“Memang tikus itu betul-betul sulit diatasi. Walau sudah disetrum, dipagar plastik, dan beberapa cara lain, tapi masih ada,” keluhnya, Kamis (12/6/2025).
Baca juga: Resah Padi Diserang Hama Bertubi-tubi, Petani Pati: Ruginya Banyak Sekali
Dengan adanya hama ini, Jasmin harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk memperbaiki tanaman padi. Ia harus membeli pestisida dan kebutuhan lainnya untuk kembali menyuburkan tanaman.
“Tanamannya rusak. Biaya produksi bertambah untuk obat, di tambah biaya setrum dan plastik,” bebernya.
Ia merincikan, di lahannya seluas 1 kotak, biasanya hanya mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp1,5 juta. Namun, akibat serangan hama ini, ongkos produksi bisa naik menjadi Rp2 juta. Hal ini pun akan berdampak terhadap pendapatan hasil panen.
“Terancam gagal panen, tidak, tapi untuk kembali modal kemungkinan sulit. Satu kotak, irit, itu Rp1,5 juta. Tapi bisa naik sekitar Rp500 ribuan,” ujarnya.
Baca juga: Gudang Dekorasi di Gembong Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp300 Juta
Sampai saat ini, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga belum menemui petani untuk membantu mengatasi masalah rutin setiap tanam itu.
Jasmin menyebut, dengan serangan hama ini, ia sudah harap-harap cemas hasil panen bakal anjlok. Jika normal tidak ada serangan hama, lahan satu hektare -rata-rata tujuh kotak- bisa menghasilkan rata-rata 280 sak gabah. Namun, saat ada serangan hama, panennya anjlok hanya memperoleh rata-rata 126 sak saja.
“Kalau normal (lahan) satu kotak rata-rata dapat 40 sak gabah, kalau kena serangan hama, kemarin hanya dapat 18 sak,” ungkap Jasmin. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin